Di Desa Batur tua, tepatnya di kaki Gunung Lebah (Gunung Batur) sebelah barat, ada sebuah (tukad) yang sangat dalam, dan saking dalamnya bila kita berteriak atau memanggil nama seseorang maka gema suaranya terengar sangat keras dan panjang. Karena mengeluarkan gema yang keras itulah kemudian tukad yang sangat dalam itu diberi nama "tukad mengiung" dan kini penduduk setempat menyebut itu dengan sebutan "tukad miyung"
Di Tukad Miyung, yaang sangat dalam itulah pada mulanya ada Pelinggih Rong Dua. Karena tertimbun oleh lumpur/nyanyad, kemudian pelinggih tersebut dipindahkan ke sebelah timur.
Pada tahun 1814 Gunung lebah, nama lain dari Gunung Batur meletus, dan pura tukad mengiung tersebut terkubur oleh lahar panas. Beberapa orang penduduk Batur menyaksikan tukadyag sangat dalam itu tertimbundan pelahan - lahan tempat itu menjadi semakn tinggi dan menyerupai sebuah bukit. Demikianlah penduduk Batur meyaksikan fenomena alam tersebut : tukad miyung tersebut menjadi bukit, lantas tempat tersebut dinamakan Bukit Mentik. Pelinggih Rong Dua tersebut dibangun kembali di Bukit Mentik dan satu buah Pelinggih Rong Besik. Pura baru ini dinamakan Pura Buit Mentik.
Sekian tentang "Megapa Ada Pura Di Gunung Lebah?". Jika ada salah kata mohon di maafkan.Sekian dan terimakasih. :))
Senin, 13 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)

0 komentar :
Posting Komentar